Kita
memperoleh nama-nama hari bukan dari Bangsa Romawi tetapi dari
Bangasa Anglo-Saxon, yang menamai sebagian besar dari hari-hari
menurut nama dewa-dewa mereka, yang kurang lebih sama dengan
dewa-dewa Bangsa Romawi.
- Hari Matahari menjadi 'Sunnandaeg', atau Sunday (Minggu).
- Hari Bulan dinamakan 'Monandaeg', atau Monday (Senin).
- Hari Mars menjadi hari Tiw, yaitu dewa perang mereka. Ini menjadi 'Tiwesdaeg', atau Tuesday (Selasa).
- Hari Rabu berasal dari nama Dewa Woden diberikan menjadi Wednesday (Rabu).
- Hari Romawi Yupiter, dewa guntur, menjadi hari guntur Dewa Thor, dan ini menjadi Thursday (Kamis).
- Hari berikutnya dinamakan Frigg, istri Dewa Odin, dan oleh karena itu kita mempunyai Friday (Jumat).
- Hari Saturnus menjadi 'Saeterbsdaeg', terjemahan dari bahasa Romawi, dan kemudian menjadi Saturday (Sabtu).
Satu hari, biasanya dihitung sebagai jarak antara terbitnya matahari dan terbenamnya matahari. Bangasa Romawi menghitungnya dari tengah malam sampai tengah malam, dan kebanyakan bangsa-bangsa modern menggunakan metode ini.
Wise word
Children
have to be educated, but they have also to be left to educate
themselves. ~Abbé Dimnet, Art
of Thinking,
1928
“Anak-anak
harus dididik, tapi mereka harus ditinggalkan untuk mendidik diri
sendiri.”